Aqiqah dalam Islam: Pengertian, Dalil, dan Waktu Pelaksanaan

Pentingnya Aqiqah dalam Islam

Setelah kelahiran anak yang dinanti-nanti, tak ayal bagi umat Islam, pelaksanaan aqiqah merupakan sebuah tradisi yang dijalankan dengan tulus. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, tak sedikit yang bertanya-tanya mengapa aqiqah begitu penting dalam agama Islam? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang aqiqah, dari makna hingga dalil dan waktu pelaksanaannya.

Pengertian Aqiqah

Makna Aqiqah dalam Bahasa Arab: Aqiqah berasal dari bahasa Arab yang berarti “Al qat’u”, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “memotong”. Namun, makna memotong dalam konteks aqiqah memiliki dua dimensi yang berbeda.

Dua Pengertian Aqiqah: Pertama, aqiqah merujuk pada proses pemotongan rambut anak yang baru lahir. Kedua, aqiqah mencakup penyembelihan hewan ternak. Dalam pelaksanaan aqiqah, dua tindakan ini dilakukan bersamaan sebagai bagian dari ibadah.

Sejarah dan Signifikansi Aqiqah

Asal Usul Aqiqah dari Zaman Jahiliyah: Aqiqah bukanlah praktik baru dalam Islam. Sebenarnya, praktik ini sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Namun, aqiqah dianjurkan dan disempurnakan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk ibadah dan syukur atas kelahiran anak.

Aqiqah sebagai Ibadah dan Syukur: Lebih dari sekadar tradisi, aqiqah adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain itu, aqiqah juga mengandung makna syukur dan rasa bahagia atas kelahiran anak yang diberikan.

Dalil Aqiqah dalam Islam

Hadis tentang Pelaksanaan Aqiqah: Dalil mengenai aqiqah dapat ditemukan dalam berbagai hadis, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, dan Tirmidzi. Hadis ini menjelaskan bahwa setiap anak memiliki aqiqah yang harus dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahirannya.¹

Arti Penting Aqiqah dalam Hukum Islam: Aqiqah memiliki kedudukan penting dalam hukum Islam. Dalam perspektif fiqh, aqiqah adalah bentuk ketaatan pada perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Pelaksanaan aqiqah juga memiliki implikasi sosial dan spiritual bagi anak yang dilahirkan.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan Aqiqah pada Hari Ke-7: Aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan juga mengikuti tuntunan agama. Pada hari ini, selain penyembelihan hewan ternak, juga dilakukan pemotongan rambut anak.

Alternatif Pelaksanaan Aqiqah: Jika pelaksanaan pada hari ke-7 tidak memungkinkan, aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21 setelah kelahiran. Jika pun belum mampu, pelaksanaannya dapat ditunda hingga orang tua memiliki kemampuan.

Proses Pelaksanaan Aqiqah

Persiapan sebelum Pelaksanaan Aqiqah: Sebelum pelaksanaan aqiqah, perlu dilakukan persiapan, termasuk memilih hewan yang akan disembelih. Banyak yang memilih kambing atau domba sebagai hewan aqiqah.

Pelaksanaan Penyembelihan dan Pemotongan Rambut: Pada hari pelaksanaan, hewan ternak yang telah dipilih akan disembelih sesuai tata cara yang benar. Selain itu, rambut anak juga akan dipotong sebagai tanda dimulainya perjalanan hidupnya.

Mengapa Aqiqah Dianjurkan?

Mendekatkan Diri pada Allah SWT: Aqiqah merupakan bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua mengungkapkan rasa syukur dan ketaatan kepada-Nya.

Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain: Aqiqah juga memiliki dimensi sosial. Dengan membagikan daging aqiqah kepada orang lain, kita bisa berbagi kebahagiaan dalam momen bersejarah ini.

Bani Aqiqah: Solusi Pelaksanaan Aqiqah yang Mudah

Layanan Profesional Sesuai Tuntunan Agama: Melaksanakan aqiqah dengan benar sesuai ajaran agama bisa rumit. Bani Aqiqah hadir untuk memberikan solusi dengan layanan profesional yang sesuai tuntunan agama.

Kenyamanan dan Kemudahan Bersama Bani Aqiqah: Bani Aqiqah menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam melaksanakan aqiqah. Semua tahapan, dari persiapan hingga pelaksanaan, dikelola dengan baik dan sesuai dengan aturan.

FAQs tentang Aqiqah